LAPORAN PRAKTIKUM ENZIM KATALASE

Disusun Oleh:
Kelompok 5 (XII MIPA 4)
Angel Claudia Maria
Fuji Kusumawicitra
Galih Ferdiyana

SMAN I CIKEMBAR
Jln. Pelabuhan II Km. 20 Cikembar, Kab. Sukabumi 43161

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel
mahluk hidup dan berfungsi sebagai biokatalisator. Enzim pencernaan banyak
terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang
dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2
) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan
merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen
Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O
) dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya. Cara kerja enzim adalah
sebagai molekul yang bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika
ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, maka akan menempel pada
enzim. Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif.
Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
I.2. Hipotesa
Enzim katalase terdapat
dalam hati dan ampela ayam. Kerja enzim ini sangat dipengaruhi oleh suhu dan
derajat keasaman lingkungannya.
I.3. Tujuan
Penelitian
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi enzim
katalase.
I.4. Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam
pembuatan laporan penelitian kali ini yaitu:
1. Bagaimanakah pengaruh pH terhadap
enzim katalase yang terdapat pada hati dan ampela ayam?
2. Bagaimana pengaruh enzim yang terdapat pada ekstrak
hati dan ampela ayam terhadap perubahan H2O2?
I.5. Metode
Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini
adalah metode pengamatan, dan literatur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Enzim
Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi kimia dan
mempengaruhi kecepatan reaksi tetapi tidak ikut dalam reaksi. Enzim berperan
sebagai biokatalisator. Enzim memiliki sifat sebagai berikut:
1.
Mempercepat reaksi
kimia
2.
Bekerja secara khas
(spesifik), artinya setiap enzim hanya berfungsi untuk satu senyawa (substrat)
tertentu saja
3.
Hanya bekerja pada
kisaran suhu dan pH tertentu
4.
Rusak pada suhu
terlalu tinggi atau terlalu rendah
5.
Susunan kimianya
tidak berubah oleh reaksi tempat enzim bekerja
6.
Dapat bekerja
bolak-balik
Faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
1. Temperatur
Pada temperatur optimum, aktivitas enzim sangaggt baik. Jika temperatur terlalu rendah reaksi mennjadi lambat, dan jika temperatur terlalu tinggi enzim akan rusak.
Pada temperatur optimum, aktivitas enzim sangaggt baik. Jika temperatur terlalu rendah reaksi mennjadi lambat, dan jika temperatur terlalu tinggi enzim akan rusak.
2. pH
Enzim bekerja dengan baik pada pH optimum. Keadaan asam dan basa yang terlalu tinggi menghambat aktivitas enzim.
Enzim bekerja dengan baik pada pH optimum. Keadaan asam dan basa yang terlalu tinggi menghambat aktivitas enzim.
3. Konsentrasi enzim dan substrat
Jika enzim terlalu sedikit dan substrat terlalu banyak,
reaksi akan berjalan lambat dan bahkan ada substrat yang tidak terkatalisasi.
Semakin banyak enzim reaksi akan semakin cepat.
4. Inhibitor enzim
Jika inhibitor ditambahkan ke dalam campuran enzim dan
substrat, kecepatan reaksi akan turun.
II.2. Enzim Katalase
1.
Definisi
Katalase adalah enzim yang dapat
menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) bagi tubuh. Seperti yang kita tahu, hidrogen
peroksida merupakan zat kimia yang aktif (terus menerus terbentuk dalam sel
hidup sebagai hasil sampingan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel).
Oleh karena itu, hidrogen peroksida harus dibuang atau diuraikan oleh sel, jika
tidak maka akan bersifat racun yang dapat merusak sel itu sendiri. Adanya enzim
katalase membuat hidrogen peroksida diuraikan menjadi zat-zat yang tidak
merugikan bagi tubuh, yaitu air (H2O) dan oksigen (O2) Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia
juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya, seperti fenol, asam format, maupun
alkohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase terdapat hampir di
semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro, yaitu
perioksisom. Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang
melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan
organisme ekuivalen dengan kerusakan. Enzim Katalase dari mamalia, seperti
manusia, hewan, ataupun mikroba moderat (jamur) hanya dapat berfungsi di antara
suhu 37ºC – 40ºC. Jika suhu terlalu rendah (<10ºC) maka enzim ini akan
berhenti bekerja tetapi tidak mengalami kerusakan (in-aktif) dan akan bekerja
kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi (>40ºC) maka enzim
ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.
Persamaan Reaksinya
: 2 H2O2 → 2 H2O + O2
2. Fungsi
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul yang akan
membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida
atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel
yang hidup. Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu
enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. peran enzim
ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hidrogen
peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk
satu molekul hidrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi
oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hidrogen yang
berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.
II.3. Hidrogen Peroksida (H2O2)
Hidrogen
peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan
oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Senyawa ini merupakan
bahan kimia anorganik yang memiliki sifat oksidator kuat. Bahan baku pembuatan
hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).
Teknologi yang banyak digunakan di dalam industri hidrogen peroksida
adalah auto oksidasi Anthraquinone.
H2O2 tidak
berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut dengan baik dalam air. Dalam
kondisi normal (kondisi ambient), hidrogen peroksida sangat stabil
dengan laju dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun
Mayoritas
pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan merekayasa reaksi
dekomposisinya, yang intinya menghasilkan oksigen. Pada tahap produksi hidrogen
peroksida, bahan stabilizer kimia biasanya ditambahkan dengan
maksud untuk menghambat laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi
selama produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan.
II.4. Organ Hati Secara Umum
Hati adalah organ dalam yang terbesar. Pada orang dewasa
beratnya mencapai kira-kira 1,3 kg. Terbagi atas 2 lobus, kiri dan kanan.
Selain besar dalam ukuran, organ hati juga punya peranan hebat. Ia terlibat
dalam proses pencernaan, berperan dalam ratusan reaksi kimiawi tubuh yang
berbeda, dan juga berfungsi sebagai organ penyimpan. Fungsi utama hati adalah
mengumpulkan darah dari saluran cerna melalui sirkulasi hepatik dan memasukkan
berbagai substansi kimiawi tubuh ke dalamnya sebelum dialirkan kembali ke
bagian tubuh lain. Substansi kimiawi tersebut dihasilkan oleh jutaan sel hati
yang dikenal dengan nama hepatosit. Hepatosit memang terendam dalam genangan
darah yang berasal dari saluran cerna. Dengan cara itulah terjadi pertukaran
substansi antara darah dan sel hati.
BAB III
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
III.1. Metode Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim
katalase adalah metode eksperimen.
III.2. Tempat Penelitian
Kami melakukan
percobaan ini di panggung SMAN 1 Cikembar.
III.3. Waktu Penelitian
Percobaan
dilaksanakan pada tanggal 5 September 2015 pukul 9.30-10.40 WIB.
III.4. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum
ini adalah ekstrak hati dan ampela ayam dalam kondisi mentah dan di rebus,
bahan yang lain diantaranya air aqua, cairan H2O2, cairan
HCl dan NaOH.
Alat yang digunakan pada praktikum
ini adalah gelas ukur, tabung reaksi, pipet, label, tisu, sabun cuci, sikat
cuci, dan rak gelas ukur.
III.5. Langkah Kerja
1. Menyiapkan
hati dan ampela ayam yang telah di blender dalam kondisi mentah dan direbus.
2. Menyiapkan
air aqua, cairan H2O2, HCl, dan NaOH.
3. Menyiapkan
tabung reaksi yang telah di cuci bersih dan di lap kemudian disimpan di rak
tabung reaksi dan diberi label.
4. Melakukan
pengujian pengaruh enzim katalase terhadap perubahan senyawa H2O2
sebagai berikut:
a. Tabung
dengan label H1 diisi 6 tetes hati mentah kemudian diisi dengan 10 tetes H2O2,
hitung sejak tetesan terakhir H2O2 di masukkan pada
tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan stopwatch.
b. Tabung
dengan label H2 diisi 6 tetes hati yang telah direbus kemudian diisi dengan 10
tetes H2O2, hitung sejak tetesan terakhir H2O2
di masukkan pada tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan
stopwatch.
c. Tabung
dengan label A1 diisi 6 tetes ampela mentah kemudian diisi dengan 10 tetes H2O2,
hitung sejak tetesan terakhir H2O2 di masukkan pada
tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan stopwatch.
d. Tabung
dengan label A2 diisi 6 tetes ampela yang telah direbus kemudian diisi dengan
10 tetes H2O2, hitung sejak tetesan terakhir H2O2
di masukkan pada tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan
stopwatch.
e. Masukkan
data yang diperoleh pada tabel hasil pengamatan.
f. Cuci
bersih tabung reaksi yang telah digunakan dengan sabun cuci dan lap dengan tisu
sampai kering.
5. Melakukan
pengujian pengaruh pH Asam terhadap kerja enzim katalase sebagai berikut:
a. Tabung
dengan label H1 diisi 6 tetes hati mentah kemudian diisi dengan 10 tetes H2O2
dan diisi lagi dengan 10 tetes HCl, hitung sejak tetesan terakhir HCl
di masukkan pada tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan
stopwatch.
b. Tabung
dengan label H2 diisi 6 tetes hati yang telah direbus kemudian diisi dengan 10
tetes H2O2 dan diisi lagi dengan 10 tetes HCl, hitung
sejak tetesan terakhir HCl di masukkan pada tabung reaksi sampai
muncul gelembung dengan menggunakan stopwatch.
c. Tabung
dengan label A1 diisi 6 tetes ampela mentah kemudian diisi dengan 10 tetes H2O2
dan diisi lagi dengan 10 tetes HCl, hitung sejak tetesan terakhir HCl
di masukkan pada tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan
stopwatch.
d. Tabung
dengan label A2 diisi 6 tetes ampela yang telah direbus kemudian diisi dengan
10 tetes H2O2 dan diisi lagi dengan 10 tetes HCl, hitung
sejak tetesan terakhir HCl di masukkan pada tabung reaksi sampai
muncul gelembung dengan menggunakan stopwatch.
e. Masukkan
data yang diperoleh pada tabel hasil pengamatan.
f. Cuci
bersih tabung reaksi yang telah digunakan dengan sabun cuci dan lap dengan tisu
sampai kering.
6. Melakukan
pengujian pengaruh pH Basa terhadap kerja enzim katalase sebagai berikut:
a. Tabung
dengan label H1 diisi 6 tetes hati mentah kemudian diisi dengan 10 tetes H2O2
dan diisi lagi dengan 10 tetes NaOH, hitung sejak tetesan terakhir NaOH
di masukkan pada tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan
stopwatch.
b. Tabung
dengan label H2 diisi 6 tetes hati yang telah direbus kemudian diisi dengan 10
tetes H2O2 dan diisi lagi dengan 10 tetes NaOH, hitung
sejak tetesan terakhir NaOH di masukkan pada tabung reaksi sampai
muncul gelembung dengan menggunakan stopwatch.
c. Tabung
dengan label A1 diisi 6 tetes ampela mentah kemudian diisi dengan 10 tetes H2O2
dan diisi lagi dengan 10 tetes NaOH, hitung sejak tetesan terakhir NaOH
di masukkan pada tabung reaksi sampai muncul gelembung dengan menggunakan
stopwatch.
d. Tabung
dengan label A2 diisi 6 tetes ampela yang telah direbus kemudian diisi dengan
10 tetes H2O2 dan diisi lagi dengan 10 tetes NaOH, hitung
sejak tetesan terakhir NaOH di masukkan pada tabung reaksi sampai
muncul gelembung dengan menggunakan stopwatch.
e. Masukkan
data yang diperoleh pada tabel hasil pengamatan.
f. Cuci
bersih tabung reaksi yang telah digunakan dengan sabun cuci dan lap dengan tisu
sampai kering.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Tabel Pengamatan Pengaruh Enzim Katalase
dalam Merubah Senyawa H2O2
No.
|
Label
|
Asal Enzim
|
Waktu
|
Keadaan Gelembung
|
1.
|
H1
|
Hati ayam mentah
|
5.49 sekon
|
+++
|
2.
|
H2
|
Hati ayam rebus
|
7.15 sekon
|
-
|
3.
|
A1
|
Ampela ayam mentah
|
12.32 sekon
|
+
|
4.
|
A2
|
Ampela ayam rebus
|
8.05 sekon
|
-
|
Keterangan:
- : Tidak ada
+ : Sedikit
++ : Cukup
+++ : Banyak
IV.2. Tabel Pengamatan Pengaruh pH Asam (HCl)
Terhadap Kerja Enzim Katalase
No.
|
Label
|
Asal Enzim
|
pH
|
Waktu
|
Keadaan Gelembung
|
1.
|
H1
|
Hati ayam mentah
|
Asam
|
5.17 sekon
|
+
|
2.
|
H2
|
Hati ayam rebus
|
Asam
|
4.77 sekon
|
-
|
3.
|
A1
|
Ampela ayam mentah
|
Asam
|
6.70 sekon
|
-
|
4.
|
A2
|
Ampela ayam rebus
|
Asam
|
3.15 sekon
|
-
|
Keterangan:
- : Tidak ada
+ : Sedikit
++ : Cukup
+++ : Banyak
IV.3. Tabel Pengamatan Pengaruh pH Basa (NaOH) Terhadap
Kerja Enzim Katalase
No.
|
Label
|
Asal Enzim
|
pH
|
Waktu
|
Keadaan Gelembung
|
1.
|
H1
|
Hati ayam mentah
|
Basa
|
4.14 sekon
|
+++
|
2.
|
H2
|
Hati ayam rebus
|
Basa
|
2.38 sekon
|
+
|
3.
|
A1
|
Ampela ayam mentah
|
Basa
|
8.64 sekon
|
+++
|
4.
|
A2
|
Ampela ayam rebus
|
Basa
|
3.37 sekon
|
+
|
Keterangan:
- : Tidak ada
+ : Sedikit
++ : Cukup
+++ : Banyak
IV.4. Pembahasan
1. Pengaruh Enzim Katalase dalam
Merubah Senyawa H2O2
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan
dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya
mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang
hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2dengan
reaksi sebagai berikut :
2H2O2 2H2O
+ O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan
percobaan. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam dan ampela ayam
(sebagaiperbandingan). Hati ayam digunakan karena banyak mengandung
enzim katalase. Kemudian
semua itu dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak
saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut:
a.
Pada
Hati ayam mentah+ H2O2(hidrogen
peroksida)
Saat hati diberi H2O2 terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mentah mengubah H2O2 menjadi
H2O (air).
Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase. dalam
percobaan hati +H2O2 terjadi gelembung yang sangat
banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk
menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada pH netral.
b.
Pada Hati ayam rebus+ H2O2(hidrogen
peroksida)
Saat hati diberi H2O2 tidak ada gelembung udara yang
muncul. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di
dalam hati ayam rebus
telah rusak karena telah melalui proses perebusan, enzim dapat rusak pada suhu
diatas 50O c.
c.
Pada
Ampela ayam mentah+ H2O2(hidrogen
peroksida)
Saat ampela ayam mentah di beri H2O2 terjadi
gelembung-gelembung udara yang sangat
sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat di dalam ampela ayam mentah hanya sedikit dapat mengubah H2O2 menjadi
H2O (air).
d.
Pada
Ampela ayam rebus+ H2O2(hidrogen
peroksida)
Saat ampela ayam di rebus H2O2 tidak ada gelmbung udara. Hal
ini membuktikan
bahwa enzim katalase di dalam ampela ayam rebus telah rusak terkena suhu
tinggi pada tahap perebusan.
2. Pengaruh pH Asam (HCl) Terhadap
Kerja Enzim Katalase
a.
Pada
Hati ayam mentah+ H2O2+HCl
Saat hati ayam mentah diberi H2O2 +
HCl keadaan gelembung sangat sedikit, hampir tidak ada. Hal ini membuktikan bahwa
enzim katalase yang terdapat dalam hati tak dapat bekerja optimal pada pH
terlalu asam.
b.
Pada
Hati ayam rebus+ H2O2+HCl
Saat hati ayam rebus diberi H2O2 + HCl
tidak ada gelembung yang mucul. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tak
dapat bekerja optimal pada pH terlalu asam. Selain itu enzim katalase telah
rusak dalam tahap perebusan (suhu tinggi).
c.
Pada
Ampela ayam mentah+ H2O2+HCl
Saat ampela ayam mentah diberi H2O2 +
HCl tidak ada gelembung yang mucul. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat dalam ampela ayam tak dapat bekerja optimal pada pH terlalu asam.
d.
Pada
Ampela ayam rebus+ H2O2+HCl
Saat ampela ayam rebus diberi H2O2 +
HCl tidak ada gelembung yang mucul. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat dalam ampela ayam tak dapat bekerja optimal pada pH terlalu asam.
Selain itu enzim katalase telah rusak dalam tahap perebusan (suhu tinggi).
3. Pengaruh pH Basa (NaOH) Terhadap
Kerja Enzim Katalase
a.
Pada
Hati ayam mentah+ H2O2+NaOH
Saat hati ayam mentah diberi H2O2 +
NaOH keadaan gelembung sangat banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat dalam hati dapat bekerja optimal pada pH basa. Sehingga gelembung
yang dihasilkan sangat banyak yang tak lain berupa oksigen.
b.
Pada
Hati ayam rebus+ H2O2+NaOH
Saat hati ayam rebus diberi H2O2 +
NaOH keadaan gelembung sangat sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat dalam hati ayam yang di rebus tidak dapat bekerja optimal setelah
melalui proses perebusan (suhu tinggi). Karena enzim telah rusak oleh suhu
tinggi. Sehingga proses pemecahan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen
tidak sempurna.
c.
Pada
Ampela ayam mentah+ H2O2+NaOH
Saat Ampela ayam mentah diberi H2O2 +
NaOH keadaan gelembung sangat banyak,. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat dalam ampela dapat bekerja optimal pada pH basa. Sehingga
gelembung yang dihasilkan sangat banyak.
d.
Pada
Ampela ayam rebus+ H2O2+NaOH
Saat ampela ayam rebus diberi H2O2 +
NaOH keadaan gelembung sangat sedikit. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase
yang terdapat dalam ampela ayam yang di rebus tidak dapat bekerja optimal
setelah melalui proses perebusan (suhu tinggi). Karena enzim telah rusak oleh
suhu tinggi. Sehingga proses pemecahan hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen tidak sempurna.
BAB V
PENUTUP
V.1. Simpulan
Enzim katalase bekerja dengan
menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen
(O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu diatas 50o C,
dan pada kondisi pH terlalu asam. Enzi mini dapat ditemukan pada organ hati.
V.1. Saran
1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama,
dan waktu yang khusus (diluar jam pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar
kami lebih teliti dan intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja
enzim.
2. Dibutuhkan alat – alat yang lebih
lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.
3. Dibutuhkan ketelitian dan kecermatan
dalam melakukan percobaan.
4. Hati-hati dalam meneteskan H2O2
karena jika menyentuh kulit akan menimbulkan rasa gatal.
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2015. Biologi.
Jakarta: Penerbit Erlangga
http://www.academia.edu/9475271/Enzim_Katalase
Tidak ada komentar:
Posting Komentar