LAPORAN PRAKTIKUM
UJI KANDUNGAN MAKANAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 7 (XI MIPA 4)
Annisa
Seftiani
Esa
Farhan Rustandar
Maulana
Nur Ardian
Novita
Sari
SMAN 1 CIKEMBAR
2014/201
5

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Makanan
merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan manusia untuk
kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain
mnyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki
tubuh yang rusak.
Sebelum
dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih dahulu.zat-zat makanan
adalah substansi yang dalam makanan yang di butuhkan tubuh untuk menjalankan
proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin.Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepatdan
mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, air,
mineral dan vitamin.
Kekurangan
salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan
gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makan juga tidak baik bagi
kesehatan. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut
malnutrisi. Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti
bahan makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh
mereka. Oleh karena itu, diadakan
praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak dan
glukosa dalam berbagai bahan makanan.
I.2. Rumusan Masalah
Zat
apa saja yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi?
I.3. Tujuan
Ø Mengetahu
zat-zat makanan dalan beberapa zat makanan
Ø Menguji
kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak pada berbagai makanan
I.4. Manfaat
Dapat
mengetahui kandungan zat makanan yang di teliti.
BAB II
DASAR TEORI
II.1. Zat Dalam Makanan
1. Amilum
Karbohidrat
dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan
karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan.
Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa
anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk
mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat
di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum
merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan
karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah
dijelaskan sebelumnya, yaitu sebagai penghasil energi.
2. Lemak
Lemak
merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon,
hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak
tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak
tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak
nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa,
kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak
yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari
daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan
lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat
badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu.
Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. Lemak sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya
kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah
kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji
mengandung lemak.
3. Protein
Protein
merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan
kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis
protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara
lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein
nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein
hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino
esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang
sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino
esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat
mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein
sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk
masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin,
wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain.
4. Glukosa
Glukosa
adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada
industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa monosakarida yang mengandung
enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung
gugus –CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut “cincin piranosa”, bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon
enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus
samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat
pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
BAB III
LAPORAN PRAKTIKUM
III.1. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di
perlukan.
2. Melakukan uji makanan.
3. Percobaan 1 : Uji amilum
a) Menempatkan bahan makanan di lumpang
proselin, dan tumbuk.
b) Bahan makanan tersebut diletakan
pada plat tetes, kemudian beri label sesuai nama makanan.
c) Bahan makanan tersebut ditetesi glugol
sebanyak 2 tetes.
d) Mengamati perubahan warna yang
terjadi.
e) Memasukkan data pada tabel pengamatan.
4.
Percobaan
2 : Uji protein
a) Menghaluskan bahan yang diuji dengan
menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b) Memasukkan air secukupnya untuk
memudahkan penumbukan.
c) Masukan tumbukan pada plat tetes dan
tetesi dengan biuret.
d) Mengamati perubahan warna yang
terjadi.
e) Memasukkan data kedalam table
pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain.
5.
Percobaan
3 : Uji glokusa.
a) Menghaluskan bahan yang diuji dengan
menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b) Memasukkan aquades secukupnya untuk
memudahkan penumbukan.
c) Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada
tabung reaksi.
d) Tetesi tabung reaksi tersebut dengan
benedict.
e) Panaskan tabung reaksi d atas
pembakar spirtus.
f) Memasukkan data kedalam table
pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan makanan yang lain
6.
Percobaan
4 : Uji Lemak.
a) Teteskan bahan yang akan di uji pada
kertas buram.
b) Jemur kertas buram di bawah terik
matahari.
c) Apabila ada noda transparan, maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d) Memasukkan data pada table
pengamatan.
Bahan Makanan
|
Warna Awal
|
Reaksi
Perubahan Warna
|
Noda
Transparan
|
Hasil
Uji Makanan
|
|||||
Lugol
|
Biuret
|
Benedict
(Dipanaskan)
|
Amilum
|
Protein
|
Glukosa
|
Lemak
|
|||
Tahu
|
Putih
|
Kuning
|
Ungu
|
Biru
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Tempe
|
Putih
|
Kuning
|
Ungu
|
Biru
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Telur
|
Kuning
|
Kuning
|
Ungu
|
Biru
|
-
|
-
|
+
|
-
|
-
|
Minyak
Goreng
|
Kuning
|
Jingga
|
Biru muda
|
Biru
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Mentega
|
Kuning
|
Jingga
|
Biru muda
|
Biru
|
+
|
-
|
-
|
-
|
+
|
Tepung
Beras
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
Ungu kebiruan
|
Biru
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Tepung
Kanji
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
Ungu muda
|
Biru
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
Gula
Pasir
|
Putih
|
Kuning
|
Biru muda
|
Putih Kekuningan
|
-
|
-
|
-
|
+
|
-
|
Tepung
Terigu
|
Putih
|
Biru kehitaman
|
Ungu muda
|
Biru
|
-
|
+
|
-
|
-
|
-
|
III.2. Data Pengamatan
Keterangan :
Ø Beri
Tanda (+) jika hasilnya positif dan tanda (-) jika hasilnya negative
Ø Noda
pada kertas transparan tanda (+) jika transparan dan tanda (-) jika
tidak transparan
Penjelasan:
Ø Lugol digunakan untuk
menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila
makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Artinya jika ada makanan yang mendekati warna hita, maka
kandungan amilumnya hanya sedikit.
Ø Biuret adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan
protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan
biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Artinya jika ada makanan
yang mendekati warana ungu artinya kandungan proteinnya hanya sedikit.
Ø Benedict adalah zat yang digunakan untuk menguji kandungan
glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah
bata. Hal itu terjadi, ketika zat
benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa akan terjadi perubahan
warna. Dan menghasilkan warna merah bata. Jika wrna nya hanya mendekati warna
merah bata, missal pada praktikum kali ini, maka kandungan glukosanya hanya
sedikit, ataupun karena faktor lainnya, seperti kurang sempurnanya pemansan
saat praktikum, dll.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktek ini. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh lugol maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat.
Berdasarkan dari hasil praktek ini. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam kebiruan setelah dicampur oleh lugol maka makanan tersebut mengandung amilum/karbohidrat.
Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna
orange-kekuning-kuningan atau terdapat endapan setelah dicampur benedict dan
dibakar maka makanan tersebut mengandung glukosa.
Jika kertas yang telah diolesi oleh bahan makanan menjadi transparan
setelah dijemur, maka makanan tersebut mengandung lemak.
Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes biuret
berubah warna menjadi ungu kehitaman maka makanan tersebut mengandung protein.
IV.2. Kritik
dan Saran
Kami
menyadari laporan ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami memohon
kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan dimasa mendatang baik
bagi penulis atau bagi pembaca.
Daftar
Pustaka
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
http://www.id.wikipedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar